Bisnis Tirai Sedang Membumi di Bumi Utara Indonesia.

Bisnis Tirai Sedang Membumi di Bumi Utara Indonesia.

Candumasadepan.Blog.com - Sebagian masyarakat Kabupaten Natuna sedang menggandrungi kegiatan game online Higgs Domino Island (HDI). Game ini diminati karena menyuguhkan unsur hiburan dan pendapatan.


Kegiatan bermain game ini juga dikenal oleh masyarakat setempat sebagai "Bisnis Tirai" lantaran para gamer menyasar tirai yang tersedia pada sistem game. Tirai merupakan satu-satunya syarat mendapatkan chip untuk dijual ke sesama pemain.


Adapun satuan harga chip 1 bilion (miliar) seharga Rp. 60.000. Chip ini berupa koin yang secara langsung dijual melaui akun ID user milik pemain.


Di antara jenis-jenis permainan yang ada di HDI, permainan slot yang paling digemari oleh masyarakat karena jenis permainan ini lebih mudah dimainkan dan lebih cepat mennghasilkan chip.


"Cuma kami dan kebanyakan orang suka main slot, Bang. Slot lebih gampang mainnya dan lebih gampang dapat duitnya," kata Suroso di Pantai Piwang saat sedang bermain gime menggunakan sarana wifi milik pemerintah, Rabu (22/12).


Menurut pria yang kini dijuluki Sultan Sloter itu bermain HDI merupakan penyaluran hobi yang berdampak penghasilan. Pendapatannya dari bermain game cukup membantu menopang keperluan hidup sehari-hari.


"Awalanya sih hobi saja, cuma karena ini ada uangnya jadi ketagihan. Hasilnya lumayan juga, kalau pagi-pagi udah dapat tirai 2 biji, siang hadiahnya udah dapat dipakai ngopi di kedai," tuturnya.


Namun begitu, Suroso mengaku bisnis yang dijalankanya setiap saat itu juga mengandung untung-rugi. Bermain Game HDI ternyata tidak gratis karena sebelum bermain harus mengantongi modal koin yang dibeli dengan uang. 


"Tapi yang namanya hobi, kerugian itu urusan belakang lah," tegas si Sultan Sloter.


Dikatakannya, peminat game ini berasal dari semua latar belakang usia, jenis kelamin dan status sosial karena syarat dasarnya cuma dua yakni memilki perangkat telepon android dan akses internet.


"Peminatnya banyak sekali, dari kalangan ibu-bu, anak-anak, orang dewas dan bahkan pejabatpun banyak yang main. Apalagi sekarang banyak spot-spot wifi yang bisa dipergunakan, jadi semakin banyak saja peminatnya," terang Suroso.


Ia menilai kehadiran game ini menjadi semacam satu solusi bagi masyarakat di tengah kehidupan yang serba sulit akibat pandemi.


"Soalnya di game ini ada uang, jadi ketimbang nganggur mending main game. Lumayan dapat penghasilan," tutupnya.(plk)

Share:

Senoa ku Sayang, Senoa ku Malang.

Ilham


Senoa, kamu adalah gambaran nasehat kehidupan yang menyimpan misteri tentang fakta atau mitosnya kisah ini.

Lekukan-lekukan indah itu terbentuk nyata bak ukiran batu yang sengaja dibuat oleh tangan manusia.


Padahal kamu si wahai Senoa merupakan pulau kecil cantik yang tak berpenghuni tapi menyimpan cerita perih.


Kisahmu cukup tersohor di khalayak warga sekitar Pantai tanjung hingga pelosok Natuna ini.


Kamu wahai Senoa ku, si wanita hamil nan kikir bersuamikan seorang nelayan.


Wanita kikir ini lupa kalau suatu saat akan butuh bantuan tetangganya. Lucunya sikapmu hai Senoa, kau tak membantu saat tetanggamu butuh.


Padahal Hanya sebuah nyiru sayang, kau simpan rapat barang itu di dalam rumah untuk memuaskan hasrat kikirmu.


Tuhan tak pernah tidur untuk menghukummu wahai Senoa. Kau adalah wanita hamil yang durhaka kepada tetangga, sekarang rasakan balasannya. 


Tak ada yang mau membantumu saat persalinan tiba. Suara tetanggamu menggema di dalam telinga untuk dirimu meminta bantuan kepada si nyiru yang kau simpan dalam rumah.





Pergilah si Senoa menuju seberang untuk melakukan persalinan bersama suami tercinta. 

Miris sungguh, saat genting sekalipun tak lupa kau bawa semua harta benda dalam sampan kecilmu.


Kau lupa petaka tak kenal waktu dan tempat, tenggelamlah dirimu dengan suami dan harga benda mu karena muatan yang kau paksakan.


Sungguh sadis sayang, kikirmu kau bawa sampai mati.

Share:

Mahasiswi yang Tak Kenal Malu Melepas Statusnya.




Fadilla Natasa, dia adalah salah seorang rekan seangkatanku saat KKN Nusantara 3T di NTT awal 2020 lalu.


Ia akrab dipanggil Dila, ia merupakan mahasiswi asal Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.


Seingatku Dila adalah anak yang berwatak sedikit keras namun humoris, selain itu ia juga bermental baja.


Pasalnya, kala mengikuti pembekalan KKN Nusantara 3T di Kupang, tepat sebelum kami diterjunkan ke lokasi, ia termasuk anak yang aktif.


Benar saja, hampir di setiap materi pembekalan Dila berkontribusi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritisnya.


Kebetulan saat itu kami yang terdiri dari 75 mahasiswa yang terhimpun dari 28 PTKIN  dipecah menjadi beberapa kelompok, sehingga rekan-rekan yang berbeda kelompok jarang bertemu.


Kendatipun demikian, kita tetap mengadakan pertemuan beberapa kali guna menyukseskan KKN tersebut.


Ketika pertemuan itu terjadi, sosok Dila seakan sedang menguasai panggung, hal itu disebabkan kehebohannya saat berbagi cerita dengan rekan lainnya.


Kini, Dila telah melepas statusnya sebagai mahasiswi dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi.


Tentu saja namanya akan sedikit berubah dengan ditambahkan gelarnya itu dan menjadi Fadilla Natasa, S.E


Congratulation ya Dila, semoga ilmu dan pengalamannya selama ini mendapat keberkahan Allah SWT. Aamiiin.











*Kene cepat nyusul ni😅*


Share:

Label

Recent Posts