prinsip-prinsip komunikasi


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dan bahkan komunikasi telah menjadi fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi, dimana masing-masing individu dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi untuk mencapai tujuan bersama.

Kegiatan berkomunikasi itu perannya sangat banyak. Dengan berkomunikasi bersama orang lain, secara tidak sadar kita telah memperoleh banyak manfaat seperti ilmu pengetahuan. Walaupun ada juga hal negatifnya. Dengan sering melakukan komunikasi kita akan belajar bagaimana caranya mengguanakan bahasa yang baik dan benar. Tak berlebihan jika para pakar komunikasi menggolongkan komunikasi sebagai salah satu kebutuhan pokok selain sandang, pangan dan papan.

Makalah ini akan menjabarkan tentang prinsip-prinsip komunikasi. Dengan begitu pembaca juga diharapkan tidak hanya mampu mengetahuinya saja melainkan harus dengan mempraktekannya dan meng-implementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

B.      Rumusan Masalah

·         Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?

C.      Tujuan Penulisan

·         Untuk mengetahui prinsip-prinsip komunikasi

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

Prinsip-prinsip Komunikasi terbagi beberapa hal, yaitu:

1.       Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Salah satu kebutuhan manusia, seperti dikatakan Susanne K. Langer, adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.

Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh icon dan indeks. Lambang itu bervaeriasi dari suatu budaya ke budaya yang lain, dari suatu tempat ketempat yang lain. Misalnya adalah untuk menyebut benda yang dipakai untuk minum orang Indonesia menyebutnya gelas orang inggris menyebutnya glass dan orang arab menyebutnya kuubun.

2.       Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi

Kita tidak dapat berkomunikasi. Tidak berarti bahwa setiap perilaku adalah komunikasi. Manusia sebenarnya punya potensi untuk ditafsirkan. Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.

3.       Komunikasi mempunyai dimensi waktu dan dimensi hubungan

Dimensi waktu disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi waktu menunjukkan muatan komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakan nya yang juga mengisyratkan bagaimana hubungan para pelaku itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu di tafsirkan.

Tidak semua orang menyadari bahwa pesan yang sama bisa ditafsirkan berbeda. Pengaruh pesan juga akan berbeda bila disajikan dengan media yang berbeda.

4.       Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan

Konumikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari komunikasi yang tidak sengaja sama sekali hingga komuniukasi yang benar-benar direncanakan dan disadari. Namun kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya berkomunikasi. Dalam berkumunikasi, biasanya kesadaran kita lebih tinggi dalam situasi husus dari  pada situasi rutin.

5.       Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (iklim,suhu, dan cuaca), waktu, sosial, dan psikologis. Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Sebagai konteks sosial juga mempengaruhi orang-orang yang berkomunikasi.

6.       Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Ketika orang-orang berkomunikasi mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. prediksi ini tidak selalu di sadari dan sering berlangsung cepat. Prinsip ini mengasumsikan bahwa derajat tertentu ada peraturan pada perilaku manusia. Dengan kata lain, perilaku manusia, minimal secara parsial, dapat diramalkan.

7.       Komunikasi itu bersifat sistematik

Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup. Organ-organ dalam tubuh saling berhubungan. Begitu pula dengan komunuikasi setidaknya ada dua sistem dasar yaitu sistem internal dan eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu ketika ia berpatisipasi dalam proses komunikasi. Sistem eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan diluar individu, termasuk kata-kata yang harus dipilih untuk berbicara, isyarat fisik, kegaduhan disekitarnya, dll.

8.       Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan orang yang sedang berkomunikasi. Kesamaan hal-hal tertentu, misalnya agama, ras (suku), bahasa, tingkat pendidikan, atau tingat ekonomi akan mendorong orang untuk saling tertarik dan pada akhirnya karena kesamaan itulah komunikasi menjadi lebih efektif. Hal yang paling utama adalah bahasa, ketika dua orang sedang berkomunikasi menggunakan bahasa yang sama, ini akan memudahkan kedua orang tersebut untuk saling memahami, namun berbeda jika keduanya mengguanakan dua bahasa yang berbeda dimana satu sama lain tidak mengetahui bahasa orang yang sedang diajak berkomunikasi.

9.       Komunikasi bersifat nonsekuensial

Sebenarnya komunikasi manusia dalam bentuk tatap muka berlangsung dua arah bukan satu arah (linier). Beberapa pakar komunikasi mengakui sifat sirkuler atau dua arah komunikasi ini, misalnya frank dance, Kincaid, dan schramm yang mereka sebut model komunikasi antar manusia yang memusat.

10.    Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Seperti waktu, komunikasi juga mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, melainkan suatu proses yang sinambung. dalam kehidupan manusia, tidak pernah saat yang sama datang atau muncul dua kali. Bagitu juga dengan komunikasi, komunikasi terjadi sekali waktu dan kemudian menjadi bagian dari sejarah. Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa peserta komunikasi berubah (dari sekedar berubah pengetahuan hingga berubah pandangan dan perilakunya). Implicit dalam proses komunikasi sebagai transaksi ini adalah proses penyandian (encoding) dan penyandian balik (decoding). Kedua proses tersebut terlihat berbeda, tapi sebenarnya adalah terjadi serempak, bukan bergantian. keserempakan inilah yang menjadi tanda jika komunikasi bersifat transaksi.

11.    Komunikasi bersifat irrevesible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak dapat hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Sifat ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah. Maka dari itu bagi para komunikator dituntut untuk bisa berhati-hati dalam mengucapkan atau megatakan sesuatu, sebab apa yang telah disampaikan tidak dapat diambil ulang, meskipun telah berusaha keras untuk meralatnya.

12.    Komunikasi bukan panasea

Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukan panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena persoalan itu mungkin berkaitan dengan masalah structural. Agar komunikasi efektif, tentu saja maslah strukturalnya pun harus dibenahi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Prinsip-prinsip komunikasi pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari pada hakekat komunikasi. Dari semua pemaparan diatas prinsip itu bisa diambil dari pengalaman dan pengamatan pribadi serta berwujukan lain yang relevan dimana sebuah prinsip harus ada suatu hal yang bisa dikaitkan atau bisa menyatu.

B.      Saran

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi. Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang Prinsip-prinsip Komunikasi. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dari makalah ini. Untuk itu, segala kritik dan saran yang membangun dari semua yang membaca terutama Dosen mata kuliah Komunikasi yang kami harapkan, sebagai bahan koreksi serta perbaikan selanjutnya.

 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Recent Posts